expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 17 April 2015

Konsep sehat dan sakit. pengertian.

KONSEP SEHAT dan SAKIT

  1. Sakit Akut dan Kronik
  2. Peran Sakit dalam masyarakat
  3. Tahapan sakit
  4. Dampak sakit pada individu dan keluarga
Definisi Sehat menurut WHO
  Sehat Þ suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
    Mengandung tiga karakteristik :
  1. Memiliki kemampuan merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
  2. Memiliki pandangan thdp sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun eksternal.
  3. Memiliki hidup yang kreatif dan produktif.
Definisi Sakit menurut Parsons
  Sakit Þ Gangguan dalam fungsi yg normal dimana individu sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial.
  Sakit adalah keadaan dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan atau spiritual sedang menurun atau terganggu dibandingkan sebelumnya.
  Klasifikasi dari sakit yaitu sakit akut dan kronis.
  Keduanya dapat mengancam jiwa seseorang.
Sakit Akut dan Sakit Kronik
Sakit Akut
Berdurasi pendek dan berat
Gejala timbul mendadak, intensif dan hilang setelah periode waktu yg pendek
Dapat mempengaruhi fungsi pada berbagai dimensi

Sakit Kronik
Biasanya berlangsung lebih dari 6 bulan
Klien mengalami fluktuasi fungsi yg dapat mengancam jiwa
Dapat mempengaruhi fungsi pada berbagai dimensi

  Mechanic (1995) : suatu penyakit kronik akan mengganggu adaptasi hidup krn membuat tugas yg rutin menjadi lebih sulit dilaksanakan. Lingkungan sosial dan fisik di sekitar individu dpt mempengaruhi kemampuan, motivasi, dan pemeliharaan psikologis seseorang.
  Peran Nakes adalah menyediakan edukasi klien untuk membantu mereka mengatasi keadaannya.
  Tujuan manajemen sakit kronik adalah mengurangi timbulnya gejala atau meningkatkan toleransi terhadap gejala.


Nyeri
  Nyeri adalah kondisi berupa perasaan yg tidak menyenangkan.
  Sifatnya sangat subyektif krn perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dlm hal skala atau tingkatannya dan hanya org tsb yg dpt menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yg dialami.
  Nyeri dibagi menjadi 2 yaitu : nyeri akut dan kronis.
  Nyeri akut adalah nyeri yg timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tdk melebihi 6 bulan, serta ditandai adanya peningkatan tegangan otot.
  Nyeri kronis adalah nyeri yg timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dlm waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan.
Perbedaan Nyeri Akut dan Nyeri Kronik
Karakteristik
Nyeri Akut
Nyeri Kronik
Pengalaman
Suatu kejadian
Suatu situasi
Sumber
Sebab eksternal atau penyakit dari dalam
Tdk diketahui atau pengobatan yg terlalu lama
Serangan
Mendadak
Bisa mendadak, berkembang dan terselubung
Waktu
Sampai 6 bulan
Lbh dari 6 bulan sampai bertahun-tahun
Pernyataan Nyeri
Daerah nyeri tdk diketahui dg pasti
Daerah nyeri sulit dibedakan intensitasnya shg sulit dievaluasi
Gejala-gejala Klinis
Pola respons yg khas dg gejala yg lbh jelas
Pola respons yg bervariasi, sedikit gejala2
Pola
Terbatas
Berlangsung terus shg dpt bervariasi
Perjalanan
Biasanya berkurang setelah beberapa saat
Penderitaan meningkat stlh bbrp saat

PERAN SAKIT
  1. Peran adalah suatu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai, dan sikap yg diharapkan oleh masyarakat.
  2. Pada kondisi tertentu seseorang dpt mengalami sakit yg akan menyebabkan dirinya tdk dpt melakukan kegiatan sosial, shg dalam kondisi ini seseorang tsb dikatakan sedang melakukan peran sakit.
  3. Sebagian orang memanfaatkan peran sakit untuk mengurangi konflik antara kebutuhan pribadi dan tuntutan peran sosial, contoh : orang sakit akan diberi makan yg enak tanpa hrs bekerja
  4. Perilaku peran sakit adalah kegiatan yg dilakukan oleh individu yang mempertimbangkan dirinya sakit dg tujuan utk memperoleh kesehatan.
Empat aspek dari peran sakit menurut Parsons (1984) adalah :
  1. Klien tdk memegang tanggung jawab utk kondisi mereka selama sakit.
  2. Klien bebas dari tugas dan fungsi sosial
  3. Klien diharuskan utk berusaha memperoleh kondisi sehat secepat mungkin
  4. Klien atau keluarga klien harus mencari bantuan orang yg kompeten.
Enam peran sakit menurut Sudibyo Supardi adl :
  1. Sakit sebagai upaya u menghindari tekanan.
            kondisi sakit dapat menghindarkan konflik atau ketegangan
  1. Sakit sebagai upaya u mendapatkan perhatian.
            anggapan masy bhworg sakit hrs mdpt perhatian khusus
  1. Sakit sebagai kesempatan untuk istirahat.
            sakit dpt mengurangi ketegangan dlm pekerjaan
  1. Sakit sebagai alasan kegagalan pribadi
            sakit dpt dijadikan upaya pembenaran diri dari tanggungjawab shg mendpt pemakluman
  1. Sakit sebagai penghapus dosa
            anggapan bhw sakit mrpkn hukuman Tuhan dan penghapus dosa
  1. Sakit u mendapatkan alat tukar
            seseorg yg mmlk asuransi kesehatan akan memilih peran sakit untuk mendpt klaim asuransinya
Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap meliputi :
  1. Tahap mengalami gejala/transisi
q  Tahap transisi : individu percaya bahwa ada kelainan dlm tubuhnya, merasa dirinya tdk sehat atau merasa timbul berbagai gejala atau merasa ada bahaya.
q  Tahap ini ada 3 aspek :
  1. Secara fisik : nyeri , panas tinggi.
  2. Kognitif : interprestasi terhadap gejala
  3. Respons emosi terhadap ketakutan / kecemasan
q  Konsultasi dg orang terdekat tentang gejala dan perasaannya
  1. Tahap asumsi terhadap peran sakit
q  Penerimaan terhadap sakit.
q  Individu mencari kepastian sakitnya dari keluarga atau teman, dan kemudian menghasilkan peran sakit.
q  Mencari pertolongan dari profesi kesehatan, yg lain mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman dan keluarganya.
q  Orang biasanya merasa takut, tetapi mereka menerima bahwa mereka sakit.
q  Akhir tahap ini ditemukan bahwa gejala telah berubah dan individu merasa dirinya lebih baik. Individu msh mencari penegasan dari keluarga ttg sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi atau dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman selanjutnya.
  1. Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
q  Orang yang sakit meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
q  Ada 3 informasi dari profesi kesehatan :
ü  Validasi keadaan sakit
ü  Penjelasan gejala yang tidak dimengerti
ü  Keyakinan bahwa mereka akan baik
q  Jika tdk ada gejala maka indiviu mempersiapkan dirinya sembuh, jika ada gejala individu kembali pada profesi kesehatan.
  1. Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan memvalidasi (memantapkan) bahwa seseorang sakit, pasien menjadi tertanggung utk memperoleh bantuan. Setiap orang mempunyai tingkat ketergantungan yg berbeda sesuai dg kebutuhan.
  1. Tahap pemulihan/rehabilitasi
ü  Pasien belajar melepaskan diri dari peran sakitnya dan kembali pada peran dan fungsi sebelum sakit.
ü  Kesiapan pasien pada fungsi sosialnya.
ü  Pada tahap ini Nakes berfungsi membantu pasien utk meningkatkan kemandirian, memberi harapan dan suport.


DAMPAK SAKIT
  Klien dan keluarga harus berhadapan dg perubahan sbg akibat dari sakit dan terapinya.
  Setiap klien memiliki respons unik tersendiri terhadap sakit, shg nakes harus memiliki intervensi yg individual.
  Klien dan keluarga sering mengalami perubahan tingkah laku, emosional, perubahan dlm peran, citra tubuh, konsep diri dan dinamika keluarga.
Perubahan Tingkah Laku dan Emosional
q  Setiap org memiliki reaksi yg berbeda thdp ancaman sakit. Tingkah laku dan reaksi emosional bergantung pada sifat sakit tersebut, sikap klien thdp sakit, reaksi orang lain thdp sakit, dan variabel dari tingkah laku sakit.
q  Sakit jangka pendek dan tdk mengancam jiwa menimbulkan sedikit perubahan tingkah laku dlm perjalanan fungsi klien atau keluarga. Contoh : seorang suami yg menderita flu dpt kehilangan tenaga dan kesabaran utk ikut dlm aktivitas kekeluargaan shg memilih utk tdk berinteraksi dg keluarga. Perub. Tingkah laku ini hanya sedikit dan tdk berlangsung lama.
q  Sakit yg berat terutama yg mengancam jiwa dpt menyebabkan perubahan emosional  dan tingkah laku yg besar, seperti kegelisahan, syok, penolakan, kemarahan atau menarik diri.
q  Hal ini merupakan respon umum thdp stres yg disebabkan oleh penyakit.
q  Nakes dpt membangun intervensi utk membantu klien dan keluarganya beradaptasi thdp stres ini karena stresor tsb jarang dpt diubah.
  1. Dampak Sakit pada Citra Tubuh
Beberapa penyakit akan menimbulkan perubahan penampilan fisik shg klien dan keluarganya memiliki reaksi yang bervariasi. Reaksi ini bergantung pada :
ü  Jenis perubahan (kehilangan organ tubuh)
ü  Kemampuan adaptasi
ü  Kecepatan perubahan
ü  Layanan pendukung yg tersedia
ü  Saat perubahan citra tubuh tjd, spt hasil amputasi tungkai kaki, pada umumnya klien menyesuaikan diri dalam fase syok, menarik diri, mengakui, menerima dan rehabilitasi.
ü  Awalnya klien syok dan membicarakan hal tsb seolah2 dialami orang lain.
ü  Dg menyadari kenyataan adanya perubahan, klien dan keluarga dpt menarik diri dan menolak membicarakan hal tsb. Proses menarik diri membantu klien membuat penyesuaian.
ü  Pada akhir fase klien mengakui, klien akan menerima kehilangan ini.
ü  Selama rehabilitasi, klien siap utk belajar beradaptasi thdp perubahan citra tubuh dg mengubah gaya hidup dan tujuannya.
  1. Dampak pada Konsep Diri
q  Konsep diri merupakan citra mental seseorg thdp dirinya, mencakup bagaimana melihat kekuatan dan kelemahan pada kepribadiannya
q  Konsep diri juga bergantung pada citra tubuh dan perannya, juga mencakup aspek lain dari psikologi dan spiritualitas.
q  Konsep diri dibutuhkan dlm hubungan dg anggota keluarga lain.
q  Klien dg konsep diri yg berubah akibat sakit mungkin tdk lagi memenuhi harapan keluarga shg terjadi ketegangan dan konflik, akibatnya anggota keluarga mengubah interaksi dg klien.
q  Contoh: klien tdk lagi terlibat dlm proses pengambilan keputusan dlm keluarga
q  Selama melayani klien, nakes dpt mengamati perubahan pada konsep diri klien (keluarganya) dan membuat rencana pelayanan yg membantu mereka menyesuaikan diri thdp perubahan akibat sakit.
  1. Dampak Sakit pada Peran Keluarga
q  Setiap orang memiliki peran dlm kehidupannya, spt pencari nafkah, pembuat keputusan, anak, saudara kandung atau orang tua. Ketika dlm kondisi sakit peran klien dan keluarganya akan berubah.
q  Apabila ortu sakit, maka anak yg dewasa seringkali menggantikan posisi ortunya dan akhirnya peran mjd ortu dari ortunya sendiri shg hal ini dpt menimbulkan stres.
q  Perubahan dpt bersifat sedikit dan singkat atau drastis dan lama.
q  Umumnya klien dan keluarga akan lbh mudah menyesuiakan diri pada perubahan yg sedikit dan singkat.
q  Perubahan jangka panjang membutuhkan proses penyesuaian spt proses berduka.
q  Klien dan keluarga membutuhkan konseling khusus dan bimbingan utk membantu mereka berhadapan dg perubahan peran.
  1. Dampak pada Dinamika Keluarga
q  Dinamika keluarga seringkali mengalami perubahan krn adanya anggota keluarga yg sakit.
q  Dinamika keluarga merupakan proses dimana keluarga berfungsi, mengambil keputusan, mendukung anggota keluarga serta mengatasi perubahan dan tantangan harian.
q  Apabila ada anggota keluarga yg sakit (kepala keluarga) seringkali proses pengambilan keputusan akan ditunda kadang sampai terhenti menunggu sakitnya sembuh.
q  Perubahan dinamika keluarga menyebabkan nakes hrs meninjau seluruh keluarga sbg klien yg berada di bawah situasi stres shg dpt merencanakan layanan utk membantu keluarga memperoleh kembali tingkat fungsi dan kesejahteraan yg maksimal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar