KONSEP SEHAT dan SAKIT
- Sakit Akut
dan Kronik
- Peran Sakit
dalam masyarakat
- Tahapan
sakit
- Dampak sakit
pada individu dan keluarga
Definisi Sehat menurut WHO
Sehat Þ suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun
sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
Mengandung tiga
karakteristik :
- Memiliki
kemampuan merefleksikan
perhatian pada individu sebagai manusia.
- Memiliki pandangan thdp sehat dalam konteks lingkungan
internal ataupun eksternal.
- Memiliki hidup yang kreatif dan produktif.
Definisi Sakit menurut Parsons
Sakit Þ Gangguan dalam fungsi yg normal dimana individu sebagai totalitas dari keadaan organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial.
Sakit adalah keadaan
dimana fungsi fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan atau
spiritual sedang menurun atau terganggu dibandingkan sebelumnya.
Klasifikasi dari sakit
yaitu sakit akut dan kronis.
Keduanya dapat
mengancam jiwa seseorang.
Sakit Akut dan Sakit Kronik
Sakit Akut
|
Berdurasi pendek dan berat
|
Gejala timbul mendadak, intensif dan hilang setelah
periode waktu yg pendek
|
Dapat mempengaruhi fungsi pada berbagai dimensi
|
Sakit Kronik
|
Biasanya berlangsung lebih dari 6 bulan
|
Klien mengalami fluktuasi fungsi yg dapat mengancam
jiwa
|
Dapat mempengaruhi fungsi pada berbagai dimensi
|
Mechanic (1995) :
suatu penyakit kronik akan mengganggu adaptasi hidup krn membuat tugas yg rutin
menjadi lebih sulit dilaksanakan. Lingkungan sosial dan fisik di sekitar
individu dpt mempengaruhi kemampuan, motivasi, dan pemeliharaan psikologis
seseorang.
Peran Nakes adalah
menyediakan edukasi klien untuk membantu mereka mengatasi keadaannya.
Tujuan manajemen sakit
kronik adalah mengurangi timbulnya gejala atau meningkatkan toleransi terhadap
gejala.
Nyeri
Nyeri adalah kondisi
berupa perasaan yg tidak menyenangkan.
Sifatnya sangat
subyektif krn perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dlm hal skala atau
tingkatannya dan hanya org tsb yg dpt menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri
yg dialami.
Nyeri dibagi menjadi 2
yaitu : nyeri akut dan kronis.
Nyeri akut adalah
nyeri yg timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tdk melebihi 6 bulan,
serta ditandai adanya peningkatan tegangan otot.
Nyeri kronis adalah
nyeri yg timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung dlm waktu cukup
lama, yaitu lebih dari 6 bulan.
Perbedaan Nyeri Akut dan Nyeri
Kronik
Karakteristik
|
Nyeri Akut
|
Nyeri Kronik
|
Pengalaman
|
Suatu kejadian
|
Suatu situasi
|
Sumber
|
Sebab eksternal atau penyakit dari dalam
|
Tdk diketahui atau pengobatan yg terlalu lama
|
Serangan
|
Mendadak
|
Bisa mendadak, berkembang dan terselubung
|
Waktu
|
Sampai 6 bulan
|
Lbh dari 6 bulan sampai bertahun-tahun
|
Pernyataan Nyeri
|
Daerah nyeri tdk diketahui dg pasti
|
Daerah nyeri sulit dibedakan intensitasnya shg sulit
dievaluasi
|
Gejala-gejala Klinis
|
Pola respons yg khas dg gejala yg lbh jelas
|
Pola respons yg bervariasi, sedikit gejala2
|
Pola
|
Terbatas
|
Berlangsung terus shg dpt bervariasi
|
Perjalanan
|
Biasanya berkurang setelah beberapa saat
|
Penderitaan meningkat stlh bbrp saat
|
PERAN SAKIT
- Peran adalah
suatu pola tingkah laku, kepercayaan, nilai, dan sikap yg diharapkan oleh
masyarakat.
- Pada kondisi
tertentu seseorang dpt mengalami sakit yg akan menyebabkan dirinya tdk dpt
melakukan kegiatan sosial, shg dalam kondisi ini seseorang tsb dikatakan
sedang melakukan peran sakit.
- Sebagian
orang memanfaatkan peran sakit untuk mengurangi konflik antara kebutuhan
pribadi dan tuntutan peran sosial, contoh : orang sakit akan diberi makan
yg enak tanpa hrs bekerja
- Perilaku
peran sakit adalah kegiatan yg dilakukan oleh individu yang mempertimbangkan
dirinya sakit dg tujuan utk memperoleh kesehatan.
Empat aspek dari peran sakit menurut Parsons (1984) adalah :
- Klien tdk
memegang tanggung jawab utk kondisi mereka selama sakit.
- Klien bebas
dari tugas dan fungsi sosial
- Klien
diharuskan utk berusaha memperoleh kondisi sehat secepat mungkin
- Klien atau
keluarga klien harus mencari bantuan orang yg kompeten.
Enam peran sakit menurut Sudibyo Supardi adl :
- Sakit
sebagai upaya u menghindari tekanan.
kondisi sakit dapat
menghindarkan konflik atau ketegangan
- Sakit
sebagai upaya u mendapatkan perhatian.
anggapan masy bhworg
sakit hrs mdpt perhatian khusus
- Sakit
sebagai kesempatan untuk istirahat.
sakit dpt mengurangi
ketegangan dlm pekerjaan
- Sakit
sebagai alasan kegagalan pribadi
sakit dpt dijadikan
upaya pembenaran diri dari tanggungjawab shg mendpt pemakluman
- Sakit
sebagai penghapus dosa
anggapan bhw sakit
mrpkn hukuman Tuhan dan penghapus dosa
- Sakit u
mendapatkan alat tukar
seseorg yg mmlk
asuransi kesehatan akan memilih peran sakit untuk mendpt klaim asuransinya
Tahapan sakit menurut Suchman terbagi menjadi 5 tahap meliputi :
- Tahap
mengalami gejala/transisi
q Tahap transisi :
individu percaya bahwa ada kelainan dlm tubuhnya, merasa dirinya tdk sehat atau
merasa timbul berbagai gejala atau merasa ada bahaya.
q Tahap ini ada 3 aspek
:
- Secara fisik
: nyeri , panas tinggi.
- Kognitif :
interprestasi terhadap gejala
- Respons
emosi terhadap ketakutan / kecemasan
q Konsultasi dg orang
terdekat tentang gejala dan perasaannya
- Tahap asumsi
terhadap peran sakit
q Penerimaan terhadap
sakit.
q Individu mencari
kepastian sakitnya dari keluarga atau teman, dan kemudian menghasilkan peran
sakit.
q Mencari pertolongan
dari profesi kesehatan, yg lain mengobati sendiri, mengikuti nasehat teman dan
keluarganya.
q Orang biasanya merasa
takut, tetapi mereka menerima bahwa mereka sakit.
q Akhir tahap ini
ditemukan bahwa gejala telah berubah dan individu merasa dirinya lebih baik.
Individu msh mencari penegasan dari keluarga ttg sakitnya. Rencana pengobatan
dipenuhi atau dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman selanjutnya.
- Tahap kontak
dengan pelayanan kesehatan
q Orang yang sakit
meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
q Ada 3 informasi dari
profesi kesehatan :
ü Validasi keadaan sakit
ü Penjelasan gejala yang
tidak dimengerti
ü Keyakinan bahwa mereka
akan baik
q Jika tdk ada gejala
maka indiviu mempersiapkan dirinya sembuh, jika ada gejala individu kembali
pada profesi kesehatan.
- Tahap
ketergantungan
Jika profesi kesehatan memvalidasi (memantapkan) bahwa seseorang sakit,
pasien menjadi tertanggung utk memperoleh bantuan. Setiap orang mempunyai
tingkat ketergantungan yg berbeda sesuai dg kebutuhan.
- Tahap
pemulihan/rehabilitasi
ü Pasien belajar
melepaskan diri dari peran sakitnya dan kembali pada peran dan fungsi sebelum sakit.
ü Kesiapan pasien pada
fungsi sosialnya.
ü Pada tahap ini Nakes
berfungsi membantu pasien utk meningkatkan kemandirian, memberi harapan dan
suport.
DAMPAK SAKIT
Klien dan keluarga
harus berhadapan dg perubahan sbg akibat dari sakit dan terapinya.
Setiap klien memiliki
respons unik tersendiri terhadap sakit, shg nakes harus memiliki intervensi yg
individual.
Klien dan keluarga
sering mengalami perubahan tingkah laku, emosional, perubahan dlm peran, citra
tubuh, konsep diri dan dinamika keluarga.
Perubahan Tingkah Laku dan Emosional
q Setiap org memiliki
reaksi yg berbeda thdp ancaman sakit. Tingkah laku dan reaksi emosional
bergantung pada sifat sakit tersebut, sikap klien thdp sakit, reaksi orang lain
thdp sakit, dan variabel dari tingkah laku sakit.
q Sakit jangka pendek
dan tdk mengancam jiwa menimbulkan sedikit perubahan tingkah laku dlm
perjalanan fungsi klien atau keluarga. Contoh : seorang suami yg menderita flu
dpt kehilangan tenaga dan kesabaran utk ikut dlm aktivitas kekeluargaan shg
memilih utk tdk berinteraksi dg keluarga. Perub. Tingkah laku ini hanya sedikit
dan tdk berlangsung lama.
q Sakit yg berat
terutama yg mengancam jiwa dpt menyebabkan perubahan emosional dan tingkah laku yg besar, seperti
kegelisahan, syok, penolakan, kemarahan atau menarik diri.
q Hal ini merupakan respon
umum thdp stres yg disebabkan oleh penyakit.
q Nakes dpt membangun
intervensi utk membantu klien dan keluarganya beradaptasi thdp stres ini karena
stresor tsb jarang dpt diubah.
- Dampak Sakit
pada Citra Tubuh
Beberapa penyakit akan menimbulkan perubahan penampilan fisik shg klien dan
keluarganya memiliki reaksi yang bervariasi. Reaksi ini bergantung pada :
ü Jenis perubahan
(kehilangan organ tubuh)
ü Kemampuan adaptasi
ü Kecepatan perubahan
ü Layanan pendukung yg
tersedia
ü Saat perubahan citra
tubuh tjd, spt hasil amputasi tungkai kaki, pada umumnya klien menyesuaikan
diri dalam fase syok, menarik diri, mengakui, menerima dan rehabilitasi.
ü Awalnya klien syok dan
membicarakan hal tsb seolah2 dialami orang lain.
ü Dg menyadari kenyataan
adanya perubahan, klien dan keluarga dpt menarik diri dan menolak membicarakan
hal tsb. Proses menarik diri membantu klien membuat penyesuaian.
ü Pada akhir fase klien
mengakui, klien akan menerima kehilangan ini.
ü Selama rehabilitasi,
klien siap utk belajar beradaptasi thdp perubahan citra tubuh dg mengubah gaya
hidup dan tujuannya.
- Dampak pada
Konsep Diri
q Konsep diri merupakan
citra mental seseorg thdp dirinya, mencakup bagaimana melihat kekuatan dan
kelemahan pada kepribadiannya
q Konsep diri juga
bergantung pada citra tubuh dan perannya, juga mencakup aspek lain dari
psikologi dan spiritualitas.
q Konsep diri dibutuhkan
dlm hubungan dg anggota keluarga lain.
q Klien dg konsep diri
yg berubah akibat sakit mungkin tdk lagi memenuhi harapan keluarga shg terjadi
ketegangan dan konflik, akibatnya anggota keluarga mengubah interaksi dg klien.
q Contoh: klien tdk lagi
terlibat dlm proses pengambilan keputusan dlm keluarga
q Selama melayani klien,
nakes dpt mengamati perubahan pada konsep diri klien (keluarganya) dan membuat
rencana pelayanan yg membantu mereka menyesuaikan diri thdp perubahan akibat
sakit.
- Dampak Sakit
pada Peran Keluarga
q Setiap orang memiliki
peran dlm kehidupannya, spt pencari nafkah, pembuat keputusan, anak, saudara
kandung atau orang tua. Ketika dlm kondisi sakit peran klien dan keluarganya
akan berubah.
q Apabila ortu sakit,
maka anak yg dewasa seringkali menggantikan posisi ortunya dan akhirnya peran
mjd ortu dari ortunya sendiri shg hal ini dpt menimbulkan stres.
q Perubahan dpt bersifat sedikit dan singkat atau drastis dan lama.
q Umumnya klien dan
keluarga akan lbh mudah menyesuiakan diri pada perubahan yg sedikit dan
singkat.
q Perubahan jangka
panjang membutuhkan proses penyesuaian spt proses berduka.
q Klien dan keluarga
membutuhkan konseling khusus dan bimbingan utk membantu mereka berhadapan dg
perubahan peran.
- Dampak pada
Dinamika Keluarga
q Dinamika keluarga
seringkali mengalami perubahan krn adanya anggota keluarga yg sakit.
q Dinamika keluarga
merupakan proses dimana keluarga berfungsi, mengambil keputusan, mendukung
anggota keluarga serta mengatasi perubahan dan tantangan harian.
q Apabila ada anggota
keluarga yg sakit (kepala keluarga) seringkali proses pengambilan keputusan
akan ditunda kadang sampai terhenti menunggu sakitnya sembuh.
q Perubahan dinamika
keluarga menyebabkan nakes hrs meninjau seluruh keluarga sbg klien yg berada di
bawah situasi stres shg dpt merencanakan layanan utk membantu keluarga
memperoleh kembali tingkat fungsi dan kesejahteraan yg maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar