expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sabtu, 19 Mei 2018

Tanda - Tanda Dini Bahaya Masa Kehamilan

     I.     Tanda- tanda dini bahaya/ komplikasi ibu dan janin masa kehamilan
A.       Muda Perdarahan Pervaginam
1.    Abortus
Ø Abortus adalah berakhirnya kehamilan oleh akibat-akibat tertentu pada atau sebelum kehamilan 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diuar kandungan.
Ø Abortus spontan, abortus yang terjadi secara alamiah tanpa intervensi luar untuk mengakhiri kehamilan tersebut.
Ø Abortus buatan, terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri proses kehamilan (abortus provokatus)
Ø Abortus infeksius, abortus yang disertai komplikasi infeksi, penanganan dengan pengosongan uterus
Ø Missed abortion, perdarahan disertai dengan retensi hasil konsepsi yang telah mati hingga 8 minggu atau lebih. Penanganannya dengan tindakan dilatasi.
Tanda dan penanganan Abortus sesuai jenisnya
Jenis Abortus
Tanda
Penanganan
Iminen
Flek (darah coklat)
Bed Rest total
Insipien
Ostium terbuka, darah +, nyeri
Dilatasi dan Kuratase
Inkomplit
Darah -/+, nyeri, sebagian konsepsi keluar
Digitasl, Uterotonika dan antibiotika
Komplit
Hasil konsepsi keluar
Uterotoni
            (Marmi, 2014)
2.    Kehamilan Mola
Suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi, hasil konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi paroliferasi dari vili korealis disertai dengan degenerasi hidropik. Tandanya adalah perdarahan, besar uterus tidak sesuai umur kehamilan, tidak ada tanda pasti hamil, keluar jaringan mola, kadar HCG positif, muka dan badan pucat kekuningan dan saat USG ada gambaran seperti badai salju. Penanganannya adalah evakuasi mola secepatnya dan periksa ulang secara teratur (Marmi, 2014)
3.    Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana setelah fertilisasi implantasi terjadi di luar endometrium kavum uteri, seperti di ovarium, serviks dan tuba fallopi.
Tanda dan gejalanya adalah HCG positif, amenorea, perdarahan pervagina, nyeri abdomen bagian bawah, pucat atau anemi, kesadaran menurun dan lemah, syok hipovolemik, nyeri goyang porsio dan perut kembung. Penanganannya dilakukan stabilisasi dengan merestorasi cairan tubuh dengan larutan kristaloid dan tindakan operatif (Marmi, 2014).

Marmi. (2014). Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar.